Kamis, 16 November 2017

STRAIN AYAM


Strain Pada Ayam Petelur Di Indonesia

            Ayam petelur di Indonesia memiliki beberapa jenis strain yang tersebar diberbagai daerah. Strain ayam petelur tersebut antara lain :

1.      Isa Brown



Description: C:\Users\Lenovo\Pictures\Isa-Brown.jpg

Isa Brown memegang sekitar 60% Pasar Telur Coklat Dunia. Semua bibit petelur telur lainnya dinilai dan dibandingkan dengan jenis ini. Mereka menawarkan output telur yang luar biasa sehingga menghasilkan konversi pakan rendah. Bred untuk ukuran telur yang sangat baik, adaptasi built-in memungkinkan Anda untuk menghasilkan ukuran telur besar dan ekstra besar dari 62 sampai 65 gram atau lebih. Menurut Susilorini. dkk, (2008) Isa Browns memiliki kemampuan bertahan hidup saat ini sebesar 97,3% dan produksi rata-rata kandang ayam sampai 76 minggu adalah 321 butir telur. Berat telur rata-rata adalah 62,8 gram. Sangat bisa diandalkan dan konsisten dengan peletakannya, jenis ini juga merupakan jenis yang sangat ramah dan jinak.

2.      Lohman Brown MF 402

Description: C:\Users\Lenovo\Pictures\6.jpg

Strain ayam petelur ini merupakan jenis strain yang banyak dipelihara di Indonesia. Menurut Rasyaf (1995) strain ayam ini meiliki ciri-ciri antara lain umur 19-20 minggu merupakan umur awal produksi, umur 22 minggu akan memasuki setengah umur prouksin pada ayam tersebut. Puncak produksi pada ayam jenis strain ini akan memasuki pada taraf 92-93%. FCR pada ayam ini berkisar antara 2,3 – 2,4%. Sedangkan tingkat kematian hanya berkisar 2-6 %.

3.      Rhode Island Red (RIR)


Strain Ayam tersebut memiliki karakteristik ciri jengger tunggal berwarna merah, bulu merah tua atau kecoklatan, kaki dan paruh berwana kuning kehijauan, serta kuping berwarna merah. Menurut Alif (2017) ayam jenis ini adalah ayam yang memiliki gerakan yang lambat, tenang dan mulai bertelur pada umur 6-7 bulan, lambat dewasa, warna telur cokelat muda, dan produksi telur berkisar 200-250 butir /tahun. 

4.      White Leghorn


Strain ayam white leghorn merupakan bibit ayam jenis mediterania yang berasal dari Italia. Menurut Alif (2017) ayam jenis white leghorn memiliki ciri khas berupa ukuran badannya yang kecil, warna bulu putih, jengger tunggal berwarna merah tegak pada ayam jantan, sedangkan pada betina jengger jatuh ke samping. Ayam tersebut akan mulai bertelur  pada umur 5-6 bulan dengan jumlah produksi telur berkisar antara 250-300 butir/bulan. Ayam jenis strain ini memiliki ciri lain yaitu warna kaki dan paruh kuning yang perlahan akan berwarna memutih ketika memasuki usia produktif, lipatan kuping berwarna putih berkarakteristik aktif banyak bergerak dan mudah terkejut.



5.      Hisex brown

Strain ayam Hisex brown merupakan strain ayam jenis dwiguna yang banyak dikembangkan di Indonesia. Strain ayam ini memiliki ciri antara lain yaitu berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.

Description: https://hannayuri.files.wordpress.com/2011/09/p.jpgDescription: https://hannayuri.files.wordpress.com/2011/09/pp.jpg?w=535

Hisex Brown adalah juara penghasil telur terbanyak yang berukuran sedang. Dia terkenal dengan telur yang berwarna cokelat dengan kualitas cangkangnya yang kuat dan bagus. Dia memiliki livability yang sangat baik dan siap untuk menghadapi tantangan industri karena produktivitas yang tinggi di iringi efisiensi pakan yang bagus. Hisex brown banyak dikembangkan di Indonesia karena telur yang dihasilkannnya cukup bagus.




Strain Ayam Medium

1.      Hubbarb Golden Cornet

Description: https://hannayuri.files.wordpress.com/2011/09/h1.jpg

Stain ayam Hubbarb Golden Cornet merupakan jenis strain ayam medium atau sering disebut dengan tipe ayam Dwiguna. Karakteristik yang dimilikinya adalah memiliki warna bulu coklat, produksi telurnya sebesar 260, dan ransum yang dibutuhkannya adalah sebesar 1,24 – 1,3 Kg/dosin telur.



2.      Shaver Star Cross 579

Strain ayam ini memiliki ciri-ciri berwarn coklat, produksi telurnya (hen house) sebesar 265, ransum yang dibutuhkannya sebesar 2,04 Kg/dosin telur. Merupakan jenis aya dwiguna atau medium.



3.      Rose Brown

Strain ayam medium atau dwiguna Rose brown memiliki ciri-ciri yaitu bulu berwarna coklat, produksi telurnya (hen house) sebesat 270 dan ransum yang digunakan adalah 2,0 Kg/dosin telur.



                                                                    

Strain Ayam Pedaging

1.      Cobb






Strain ayam pedaging Conn merupakan salah satu jenis strain ayam pedaging yang ada di Indonesia. Ayam tersebut memiliki karakteristik seperti memiliki titik tekan FCR, pengembangan genetiknya mengarah pada pembentukan daging dada, mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis, serta produksinya yang efisien (bobot badan 1,8 – 2 Kg ; FCR 1,65). Hampir 60 negara menggunakan strain ayam pedaging ini untuk dipelihara.



2.      Hybro

Hybro merupakan salah satu jenis strain ayam pedaging yang memiliki fokus terhadap kekuatan dan daya hidup. Karakteristik yang dimilikinya seperti mampu menjaga keseimbangan antara sifat broiler dan breeder, performa yang dimiliki dapat bagus pada iklim tropis, tahan terhadap ascites, dan fokus pengembangan genetiknya pada hasil maupun produk karkas.









3.      Ross

Description: Hasil gambar untuk strain broiler ross

Strain Ross memilki keunggulan berupa FCR lebih efisien, laju pertumbuhan lebih cepat, daya tahan hidup lebih bagus, fokus pengembangan genetik pada kekuatan kaki sebagai penyeimbang berat badan. Berasal dari persilangan bangsa ayam Cornish dengan bangsa ayam lain yang berpusat di Inggris. Ciri-ciri secara fisik strain ross DOC memiliki warna bulu murni kuning semua.



4.      Hubbard

Description: Gambar terkait



Strain hubbard diciptakan di Belanda. Perusahaan pembibit ayam broiler dengan strain yang digunakan adalah srtain hubbard adalah PT. Cipendawa, PT. Charoen Pokphand, dan PT. Leong Ayam Satu P. Hubbard International memegang strain Hubbard dengan range produk yang sangat beragam sesuai kebutuhan pasar. Bahkan Hubbard juga mengembangkan strain ayam pedaging berwarna untuk memenuhi demand  ayam kampung. Saat ini total pasar PS broiler Hubbard di dunia sekitar 300 juta ekor parent stock (PS) dengan market share ± 20%.

5.      Lohman

Ayam betina strain Lohman memiliki umur awal produksi pada 19- 20 minggu dan pada umur 22 minggu produksi telur mencapai 50 %.  Selain itu juga, berat tubuh strain Lohman pada umur 20 minggu sekitar 1,6--1,7 kg dan akhir produksi 1,9--2,1 kg.  Puncak produksi strain Lohman mencapai 92--93 %, dengan FCR sebesar 2,3--2,4 serta tingkat kematiannya sampai dengan 2--6 % (Rasyaf, 2005).  Ciri-ciri lain strain Lohman betina yaitu mempunyai daya hidup di atas 93,3%, hen day yang mampu dicapai pada umur di bawah 76 minggu adalah 93%, .

Suhu Dan Temperatur Brooder

           

            Anak ayam baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal ketika umur anak ayam tersebut memasuki umur lebih dari satu minggu, oleh karena itu peran brooder (pemanas) sangat penting untuk menjaga suhu dan kelembaban kandang tetap dalam zona nyaman anak ayam. Suhu yang dibutuhkan anak ayam tipe broiler pada masa brooding atau brooder adalah 35 – 37 dan kelembabannya berkisar antara 60% - 70% (Pratama, dkk. 2014).

DAFTAR PUSTAKA

Alif, S.M. 2017. Kiat Sukses Beternak Ayam Petelur. Bio Genesis, Yogyakarta.          

Pratama, A. A., A. Rusdinar dan B. Setiadi. 2014. Perancangan dan realisasi prototype sistem kontrol otomatis untuk kandang anak ayam menggunakan metode logika fuzzy (pemberi pakan. Coveyor berjalan, kendali suhu dan kelembaban). Fakultas Teknik. Universitas Telkom, Bandung [Skripsi].

Rasyaf ,Muhammad. 1995. Beternak Ayam Petelur  Penebar Swadaya (anggota IKAPI) Jakarta. Kojeadventure. 2011.

Susilorini, T. E., M.E. Sawitri dan Muharlien. 2008. Budidaya 22 Ternak Potensial. Penebar Swadaya, Jakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar