Strain Pada Ayam Petelur Di Indonesia
Ayam petelur di Indonesia memiliki
beberapa jenis strain yang tersebar diberbagai daerah. Strain ayam petelur
tersebut antara lain :
1.
Isa
Brown
Isa Brown memegang sekitar 60% Pasar Telur
Coklat Dunia. Semua bibit petelur telur lainnya dinilai dan dibandingkan dengan
jenis ini. Mereka menawarkan output telur yang luar biasa sehingga menghasilkan
konversi pakan rendah. Bred untuk ukuran telur yang sangat baik, adaptasi
built-in memungkinkan Anda untuk menghasilkan ukuran telur besar dan ekstra
besar dari 62 sampai 65 gram atau lebih. Menurut Susilorini. dkk, (2008) Isa
Browns memiliki kemampuan bertahan hidup saat ini sebesar 97,3% dan produksi
rata-rata kandang ayam sampai 76 minggu adalah 321 butir telur. Berat telur
rata-rata adalah 62,8 gram. Sangat bisa diandalkan dan konsisten dengan
peletakannya, jenis ini juga merupakan jenis yang sangat ramah dan jinak.
2.
Lohman Brown MF 402
Strain ayam petelur ini merupakan jenis strain yang banyak
dipelihara di Indonesia. Menurut Rasyaf (1995) strain ayam ini meiliki
ciri-ciri antara lain umur 19-20 minggu merupakan umur awal produksi, umur 22
minggu akan memasuki setengah umur prouksin pada ayam tersebut. Puncak produksi
pada ayam jenis strain ini akan memasuki pada taraf 92-93%. FCR pada ayam ini
berkisar antara 2,3 – 2,4%. Sedangkan tingkat kematian hanya berkisar 2-6 %.
3.
Rhode Island Red (RIR)
Strain Ayam tersebut memiliki karakteristik ciri jengger tunggal
berwarna merah, bulu merah tua atau kecoklatan, kaki dan paruh berwana kuning
kehijauan, serta kuping berwarna merah. Menurut Alif (2017) ayam jenis ini
adalah ayam yang memiliki gerakan yang lambat, tenang dan mulai bertelur pada
umur 6-7 bulan, lambat dewasa, warna telur cokelat muda, dan produksi telur
berkisar 200-250 butir /tahun.
4.
White Leghorn
Strain ayam white leghorn merupakan bibit ayam jenis
mediterania yang berasal dari Italia. Menurut Alif (2017) ayam jenis white
leghorn memiliki ciri khas berupa ukuran badannya yang kecil, warna bulu putih,
jengger tunggal berwarna merah tegak pada ayam jantan, sedangkan pada betina
jengger jatuh ke samping. Ayam tersebut akan mulai bertelur pada umur 5-6 bulan dengan jumlah produksi
telur berkisar antara 250-300 butir/bulan. Ayam jenis strain ini memiliki ciri
lain yaitu warna kaki dan paruh kuning yang perlahan akan berwarna memutih
ketika memasuki usia produktif, lipatan kuping berwarna putih berkarakteristik
aktif banyak bergerak dan mudah terkejut.
5.
Hisex brown
Strain ayam Hisex brown merupakan strain ayam jenis dwiguna
yang banyak dikembangkan di Indonesia. Strain ayam ini memiliki ciri antara
lain yaitu berbulu cokelat, type Dwiguna,
produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.
Hisex Brown adalah juara penghasil telur terbanyak yang berukuran sedang.
Dia terkenal dengan telur yang berwarna cokelat dengan kualitas cangkangnya
yang kuat dan bagus. Dia memiliki livability yang sangat baik dan siap untuk
menghadapi tantangan industri karena produktivitas yang tinggi di iringi
efisiensi pakan yang bagus. Hisex brown banyak dikembangkan di Indonesia karena
telur yang dihasilkannnya cukup bagus.
Strain
Ayam Medium
1.
Hubbarb Golden Cornet
Stain
ayam Hubbarb Golden Cornet merupakan jenis strain ayam medium atau sering
disebut dengan tipe ayam Dwiguna. Karakteristik yang dimilikinya adalah memiliki
warna bulu coklat, produksi telurnya sebesar 260, dan ransum yang dibutuhkannya
adalah sebesar 1,24 – 1,3 Kg/dosin telur.
2. Shaver
Star Cross 579
Strain
ayam ini memiliki ciri-ciri berwarn coklat, produksi telurnya (hen house)
sebesar 265, ransum yang dibutuhkannya sebesar 2,04 Kg/dosin telur. Merupakan
jenis aya dwiguna atau medium.
3. Rose
Brown
Strain
ayam medium atau dwiguna Rose brown memiliki ciri-ciri yaitu bulu berwarna
coklat, produksi telurnya (hen house) sebesat 270 dan ransum yang digunakan
adalah 2,0 Kg/dosin telur.
Strain Ayam Pedaging
1.
Cobb
Strain ayam pedaging Conn merupakan salah satu jenis strain
ayam pedaging yang ada di Indonesia. Ayam tersebut memiliki karakteristik
seperti memiliki titik tekan FCR, pengembangan genetiknya mengarah pada
pembentukan daging dada, mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis, serta
produksinya yang efisien (bobot badan 1,8 – 2 Kg ; FCR 1,65). Hampir 60 negara
menggunakan strain ayam pedaging ini untuk dipelihara.
2.
Hybro
Hybro merupakan
salah satu jenis strain ayam pedaging yang memiliki fokus terhadap kekuatan dan
daya hidup. Karakteristik yang dimilikinya seperti mampu menjaga keseimbangan
antara sifat broiler dan breeder, performa yang dimiliki dapat bagus pada iklim
tropis, tahan terhadap ascites, dan fokus pengembangan genetiknya pada hasil
maupun produk karkas.
3.
Ross
Strain Ross memilki keunggulan berupa FCR lebih
efisien, laju pertumbuhan lebih cepat, daya tahan hidup lebih bagus, fokus
pengembangan genetik pada kekuatan kaki sebagai penyeimbang berat badan.
Berasal dari persilangan bangsa ayam Cornish dengan bangsa ayam lain yang
berpusat di Inggris. Ciri-ciri secara fisik strain ross DOC memiliki warna bulu
murni kuning semua.
4.
Hubbard
Strain hubbard diciptakan di Belanda. Perusahaan
pembibit ayam broiler dengan strain yang digunakan adalah srtain hubbard adalah
PT. Cipendawa, PT. Charoen Pokphand, dan PT. Leong Ayam Satu P. Hubbard
International memegang strain Hubbard dengan range produk yang sangat
beragam sesuai kebutuhan pasar. Bahkan Hubbard juga mengembangkan strain ayam
pedaging berwarna untuk memenuhi demand ayam kampung. Saat ini
total pasar PS broiler Hubbard di dunia sekitar 300 juta ekor parent stock (PS)
dengan market share ± 20%.
5.
Lohman
Ayam betina strain Lohman memiliki umur awal produksi pada
19- 20 minggu dan pada umur 22 minggu produksi telur mencapai 50 %. Selain itu juga, berat tubuh strain Lohman
pada umur 20 minggu sekitar 1,6--1,7 kg dan akhir produksi 1,9--2,1 kg. Puncak produksi strain Lohman mencapai 92--93
%, dengan FCR sebesar 2,3--2,4 serta tingkat kematiannya sampai dengan 2--6 % (Rasyaf,
2005). Ciri-ciri lain strain Lohman betina
yaitu mempunyai daya hidup di atas 93,3%, hen day yang mampu dicapai pada umur
di bawah 76 minggu adalah 93%, .
Suhu Dan Temperatur Brooder
Anak ayam baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal ketika umur anak
ayam tersebut memasuki umur lebih dari satu minggu, oleh karena itu peran
brooder (pemanas) sangat penting untuk menjaga suhu dan kelembaban kandang
tetap dalam zona nyaman anak ayam. Suhu yang dibutuhkan anak ayam tipe broiler pada
masa brooding atau brooder adalah 35 – 37 dan kelembabannya berkisar antara 60%
- 70% (Pratama, dkk. 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Alif, S.M. 2017. Kiat Sukses Beternak Ayam Petelur.
Bio Genesis, Yogyakarta.
Pratama, A. A., A. Rusdinar dan B. Setiadi. 2014. Perancangan dan realisasi
prototype sistem kontrol otomatis untuk kandang anak ayam menggunakan metode
logika fuzzy (pemberi pakan. Coveyor berjalan, kendali suhu dan kelembaban).
Fakultas Teknik. Universitas Telkom, Bandung [Skripsi].
Rasyaf ,Muhammad. 1995. Beternak Ayam Petelur Penebar
Swadaya (anggota IKAPI) Jakarta. Kojeadventure. 2011.
Susilorini, T. E., M.E. Sawitri dan Muharlien. 2008.
Budidaya 22 Ternak Potensial. Penebar Swadaya, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar