Trypanasoma evansi
A. Trypanosoma evansi
Trypanosoma evansi merupakan jenis parasit
protozoa darah yang dapat mengakibatkan penyakit surra yang banyak menyerang
pada ternak. Bila
ternak terserang penyakit surra maka yang diserang adalah darah
dalam tubuh ternak dan biasanya
ditularkan oleh vektor lalat seperti Tabanus. Trypanosoma evansi tersebar di daerah
Asia, Amerika Tengah, Amerika Selatan,dan Afrika. Trypanosoma evansi dapat
menular ke manusia. Penyakit surra ini memiliki pola persebaran yang merata dan
bersifat sporadik di Indonesia. Penyakit surra dapat menyebabkan kerugian
ekonomis karena ternak yang terserang selalu mengalami penurunan
berat badan bahkan dapat mengakibatkan kematian pada ternak bila terjadi
infeksi parah. Gejala klinis yang ditimbulkan Trypanosoma evansi biasanya
bersifat kronis sehingga sulit dilakukan pengobatan dan pencegahan secara dini
pada ternak yang terinfeksi. Hal inilah yang menyebabkan pengendalian penyakit
surra sulit untuk dilakukan. Kehadiran lalat seperti Tabanus sebagai
vektor dari Trypanosoma evansi juga menjadi salah satu penyebabnya.
B. Cara
Pencegahan
Pencegahan
melalui pengeringan
tanah dan pembersihan
kotoran yang merupakan tempat berkembang biaknya lalat dan penyemprotan hewan/kandang dengan
Asuntol atau insektisida lain yang sama khasiatnya. Salah satu cara
pengendaliannya dengan ternak yang terserang surra diisolasi sehingga terlindung
dari lalat dan agar tidak
dapat berhubungan dengan ternak lain. Pengobatan yang paling efektif untuk penyakit surra yaitu dengan suramin.
C. Kasus
BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Ketika
melihat gejala klinis penyakit surra pada ternak, seperti anemia dan penurunan
berat badan hendaknya segera melakukan pemeriksaan laboratorium. Tanda
lain seperti kelemahan pada kaki bagian belakang. “Hubungi Balai Veteriner
terdekat," kata Kepala Seksi Informasi Balai Veteriner Lampung Tri Guntoro
kepada Lampungpro.com, Kamis (7/9/2017).
Selain menghubungi Balai Veteriner, bisa
juga menghubungi dokter hewan sekitar agar diambil sampel. Sampel nantinya akan
digunakan sebagai pemeriksaan lapangan dan laboratorium. Jika ingin mengirim
sampel secara mandiri, sampel harus berupa darah dalam kondisi dingin dan aman.
"Agar mencegah penyebaran penyakit," kata Tri.
Sampel darah yang diambil harus dengan
antikoagulan dalam venoject dari vena jugularis. Pengiriman
ke laboratorium harus kurang dari delapan jam sejak sampel diambil. Untuk
pencegahan penyakit surra, sebaiknya kandang ternak harus terjaga kebersihannya.
Lalat pitak yang biasa ada di kandang harus
dicegah kontak langsung dengan hewan ternak. Apabila ternak akan dipindahkan ke
daerah endemik surra, maka harus diberi pengobatan menggunakan suramin.
"Juga lakukan pemeriksaan berkala, minimal dua sampai tiga minggu
sekali."
Surra merupakan penyakit akibat infeksi dari
protozoa genus trypanosoma. Namun, tidak semua protozoa
genus trypanosoma bisa menyebabkan surra. Hanya trypanosoma jenis evanzi yang
bisa disebut surra. "Surra bisa menyerang banyak hewan liar, termasuk
ternak," kata Tri.
Trypanosoma evanzi akan
hidup melalui gigitan lalat pitak. Melalui gigitan, lalat bisa
menyebarkan trypanosoma evanzi dan hewan yang tergigit bisa
terkena surra. Trypanosoma evanzi bisa bertahan dalam
kelenjar ludah lalat sekitar 6-12 jam. "Lalat bisa terinfeksi dan
menyebarkan dengan mudah," kata Tri. (SYAHREZA/PRO2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar