Kamis, 16 November 2017

Trypanasoma evansi


Trypanasoma evansi

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0lF9qQhvb93uACU6Z9x9CEc3AVSu3NcA8nbBkyoZj7Plf7hXArA9dmtna0VyiH6rvfemS0Dd3aHjGVwug9qr3jg2U0qubxP0i-JkFYPISWp7Z4rwBprftpkPoI1Q7dw6NdQH_qSrZ1A/s1600/index.jpg

A. Trypanosoma evansi

Trypanosoma evansi merupakan jenis parasit protozoa darah yang dapat mengakibatkan penyakit surra yang banyak menyerang pada ternak. Bila ternak terserang penyakit surra maka yang diserang adalah darah dalam tubuh ternak dan biasanya ditularkan oleh vektor lalat seperti Tabanus. Trypanosoma evansi tersebar di daerah Asia, Amerika Tengah, Amerika Selatan,dan Afrika. Trypanosoma evansi dapat menular ke manusia. Penyakit surra ini memiliki pola persebaran yang merata dan bersifat sporadik di Indonesia. Penyakit surra dapat menyebabkan kerugian ekonomis karena ternak yang terserang selalu mengalami penurunan berat badan bahkan dapat mengakibatkan kematian pada ternak bila terjadi infeksi parah. Gejala klinis yang ditimbulkan Trypanosoma evansi biasanya bersifat kronis sehingga sulit dilakukan pengobatan dan pencegahan secara dini pada ternak yang terinfeksi. Hal inilah yang menyebabkan pengendalian penyakit surra sulit untuk dilakukan. Kehadiran lalat seperti Tabanus sebagai vektor dari Trypanosoma evansi juga menjadi salah satu penyebabnya.



B. Cara Pencegahan

            Pencegahan melalui pengeringan tanah dan pembersihan kotoran yang merupakan tempat berkembang biaknya lalat dan penyemprotan hewan/kandang dengan Asuntol atau insektisida lain yang sama khasiatnya. Salah satu cara pengendaliannya dengan ternak yang terserang surra diisolasi sehingga terlindung dari lalat dan agar tidak dapat berhubungan dengan ternak lain. Pengobatan yang paling efektif untuk penyakit surra yaitu dengan suramin.

C. Kasus

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Ketika melihat gejala klinis penyakit surra pada ternak, seperti anemia dan penurunan berat badan  hendaknya segera melakukan pemeriksaan laboratorium. Tanda lain seperti kelemahan pada kaki bagian belakang. “Hubungi Balai Veteriner terdekat," kata Kepala Seksi Informasi Balai Veteriner Lampung Tri Guntoro kepada Lampungpro.com, Kamis (7/9/2017).

Selain menghubungi Balai Veteriner, bisa juga menghubungi dokter hewan sekitar agar diambil sampel. Sampel nantinya akan digunakan sebagai pemeriksaan lapangan dan laboratorium. Jika ingin mengirim sampel secara mandiri, sampel harus berupa darah dalam kondisi dingin dan aman. "Agar mencegah penyebaran penyakit," kata Tri.

Sampel darah yang diambil harus dengan antikoagulan dalam venoject dari vena jugularis. Pengiriman ke laboratorium harus kurang dari delapan jam sejak sampel diambil. Untuk pencegahan penyakit surra, sebaiknya kandang ternak harus terjaga kebersihannya.

Lalat pitak yang biasa ada di kandang harus dicegah kontak langsung dengan hewan ternak. Apabila ternak akan dipindahkan ke daerah endemik surra, maka harus diberi pengobatan menggunakan suramin. "Juga lakukan pemeriksaan berkala, minimal dua sampai tiga minggu sekali."

Surra merupakan penyakit akibat infeksi dari protozoa genus trypanosoma. Namun, tidak semua protozoa genus trypanosoma bisa menyebabkan surra.  Hanya trypanosoma jenis evanzi yang bisa disebut surra. "Surra bisa menyerang banyak hewan liar, termasuk ternak," kata Tri.

Trypanosoma evanzi akan hidup melalui gigitan lalat pitak. Melalui gigitan, lalat bisa menyebarkan trypanosoma evanzi dan hewan yang tergigit bisa terkena surra. Trypanosoma evanzi bisa bertahan dalam kelenjar ludah lalat sekitar 6-12 jam. "Lalat bisa terinfeksi dan menyebarkan dengan mudah," kata Tri. (SYAHREZA/PRO2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar